Ummu Muhammad

Be Smart & Syar'ie

Fadhail Hifzhul Qur'an



FADHAIL DI DUNIA

  • Hifzhul Qur’an merupakan nikmat Rabbani yang datang dari Allah

“Tidak boleh seorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara: menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya al-Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya dan berkata, ‘Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat’, dan menginginkan seorang yang diberi harta oleh Allah kemudian ia mempergunakannya dalam kebenaran, maka berkatalah orang lain, “Andaikan aku diberi sebagaimana yang diberikan kepada si fulan si fulan, sehingga aku dapat melakukan sebagaimana yang dapat ia lakukan’”. (HR Bukhari)

Karena nilai yang tinggi sekaligus merupakan nikmat yang besar, maka seorang Muslim yang ingin walimah boleh menjadikan hafalannya sebagai mahar bagi calon isterinya. Sahl bin Sa’ad meriwayatkan:
“Telah datang seorang perempuan kepada Nabi SAW. Maka ia berkata, ‘Sesungguhnya ia telah menyerahkan dirinya kepada Allah dan Rasul-Nya’. Rasul menjawab, ‘Aku tidak butuh wanita’. Kemudian seorang laki-laki berkata, ‘Nikahkanlah saya dengannya ya Rasul’. Nabi berkata, ‘Berikanlah baju sebagai maharnya’. Orang itu menjawab, ‘Aku tidak punya’. Nabi berkata, ‘Berikanlah mas kawin walaupun hanya sebuah cincin besi!’. Rasul meminta lagi. Namun orang itu masih beralasan tidak punya. Akhirnya Nabi bertanya, ‘Surat apa yang kamu hafal?’. Aku hafal surat anu dan anu. Jawab orang tersebut, maka Nabi bersabda, ‘Aku nikahkan kamu dengannya dengan apa yang kamu hafal dari al-Qur’an” (Muttafaqun ‘alaihi)

Bahkan nikmat mampu menghafal al-Qur’an sama dengan nikmat kenabian. Bedanya ia tidak pernah mendapatkan wahyu. Rasulullah SAW menjelaskan:
“Barangsiapa yang membaca (hafal) al-Qur’an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya. Tidak pantas bagi seorang penghafal bergaul dengan siapa saja (dalam arti selektif dalam bergaul) dan tidak pantas ia melakukan kebodohan bersama orang-orang bodoh, sementara dalam dirinya terdapat kalam-kalam Allah” (HR Hakim).

  • Al-Qur’an menjanjikan kebaikan, berkah dan kenikmatan bagi penghafalnya

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya” (HR Bukhari, Muslim)

“Orang yang di dalam hatinya tidak terdapat sedikit pun ayat-ayat al-Qur’an bagaikan rumah yang rusak dan tidak berpenghuni” (HR at-Turmudzi).

  • Seorang Hafizh Qu’ran adalah orang yang mendapat Tasyrif Nabawi (Penghargaan Khusus dari Nabi)

Di antara penghargaan khusus yang pernah diberikan Nabi kepada para shahabat penghafal al-Qur’an adalah perhatian khusus para syuhada Uhud yang hafizh al-Qur’an , Rasul mendahululkan pemakamannya.
“Adalah Nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud. Beliau bersabda, ‘Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal al-Qur’an?’ Ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat” (HR Bukhari).

Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi.
Dari Abu Hurairah ia berkata, “Rasulullah telah mengutus sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasulullah mengetes hafalan mereka, kemudian satu persatu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, ‘Surat apa yang kau hafal?’ Ia menjawab, ‘Aku hafal surat ini… surat ini… dan surat al-Baqarah’. ‘Benarkah kamu hafal surat al-Baqarah?’ Tanya Nabi lagi. Shahabi itu menjawab, ‘Benar’. Nabi bersabda, ‘Berangkatlah kamu dan kamulah pimpinan delegasi’”. (HR at-Turmudzi dan An-Nasa’i).

Kepada hafizh al-Qur’an, Rasulullah SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjamaah. Rasulullah SAW bersabda,
“Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya” (HR Muslim).


  • Hifzhul Qur’an  merupakan ciri orang yang diberi ilmu
“Sebenarnya al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata bagi orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang zhalim” (Q.S. 29:49)

  • Hafizh Qur’an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi

Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia. Para shahabt bertanya, ‘Siapakah mereka ya Rasulullah?’ Rasulullah menjawab, ‘Para ahli al-Qur’an, merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya” (HR Ahmad).

  • Menghormati seorang hafizh Qur’an berarti menghormati Allah

“Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang Muslim, penghafal al-Qur’an yang tidak melampaui batas (di dalam menghafal dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan penguasa yang adil” (HR Abu Daud).



FADHAIL DI AKHIRAT

  • Al-Qur’an akan menjadi penolong (Syafa’at) bagi para penghafal

Dari Abu Umamah ra, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Bacalah olehmu al-Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)” (HR Muslim).

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW menjelaskan:
Dari Abu Umamah ra, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Bacalah olehmu al-Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat. Bacalah Azzahrawain (surat al-Baqarah dan Ali Imran) karena sesungguhnya keduanya akan datang pada hari kiamat bagaikan dua awan atau bagaikan dua ekor burung yang terbang yang akan membela pembacanya pada hari kiamat.’ Kemudian bersabda lagi, ‘Bacalah surat al-Baqarah, sesungguhnya di dalam mengamalkannya terdapat berkah, meninggalkannya adalah penyesalan dan surat ini menjadikan para penyihir tidak mampu melakukan sihirnya” (HR Muslim).

Dalam sabdanya yang lain, Rasulullah SAW menjelaskan,
“Puasa dan al-Qur’an akan member syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat. Ibadah puasa itu akan berkata, ‘Ya Allah, aku telah mencegahnya dari syahwat pada siang hari, maka izinkanlah aku member syafaat kepadanya’. Dan al-Qur’an akan berkata, ‘Aku telah mencegahnya tidur pada malam hari, maka izinkanlah aku memberinya syafaat’” (HR Ahmad).

  • Hifzhul Qur’an akan meninggikan derajat manusia di surga

Dari Abdullah bin Amr bin Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib al-Qur’an, ‘Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau membacanya dengan tartil di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu adalah akhir ayat yang engkau baca” (HR Abu Daud dan Turmudzi).

  • Para penghafal Qur’an bersama para malaikat yang mulia dan taat
Dari Aisyah ra ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Orang yang mahir dalam membaca al-Qur’an akan bersama para malaikat yang mulia dan taat, dan orang yang membaca al-Qur’an sedangkan ia terbata-bata dan merasa kesulitan, ia mendapatkan dua pahala” (Muttafaq ‘Alaih).

  • Bagi para penghafal mendapatkan kehormatan berupa Tajul Karomah (Mahkota Kemuliaan)

Rasulullah SAW menjelaskan, “Mereka dipanggil, ‘ Di mana orang-orang yang mau membaca kitab-Ku dan tidak terlena oleh menggembala kambing?’ Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan. Diberikan kepada mereka kesuksesan dengan tangan kanan kekekalan dengan tangan kirinya. Jika kedua orang tuanya seorang Muslim, maka keluarganya akan diberi pakaian yang lebih bagus dari dunia dan seisinya. Kedua orang tuanya akan mengatakan, ‘Bagaimana kami bisa mendapatkan ini?’ Maka akan dijawab, ‘Ini karena anakmu berdua membaca al-Qur’an’” (HR At-Thabrani).


  • Penghafal al-Qur’an adalah orang yang mendapatkan untung dalam perdagangan dan tidak akan rugi

Allah SWT menjelaskan, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi” (QS. Fathir:29)

  • Penghafal al-Qur’an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari al-Qur’an

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari al-Qur’an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatkan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, namu alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf” (HR Turmudzi).



Rasulullah SAW menjelaskan bahwa orang-orang yang tidak merasakan keagungan nilai al-Qur’an adalah orang yang telah meremehkan sesuatu yang telah diagungkan oleh Alllah. Sabda beliau:
“Barangsiapa yang membaca al-Qur’an (hafal) kemudian ia melihat atau merasakan bahwa orang lain diberi sesuatu yang lebih utama daripada yang ia dapatkan (berupa hifzhul Qur’an), sungguh ia adalah orang yang telah mengagungkan sesuatu yang telah diremehkan Allah dan telah meremehkan sesuatu yang telah diagungkan Allah” (HR at-Thabrani).

Dari buku Menghafal al-Qur'an itu Mudah, karya Abdul Aziz Abdul Rauf, al-Hafizh, Lc.


Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Fadhail Hifzhul Qur'an"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top