Wisata Alam Sederhana ke Curug Cinulang Cicalengka Bandung

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Masih dalam suasana Iedul Fitri 1433 H, kami sekeluarga bersilaturahim ke rumah orangtua di Rancaekek - Bandung. Berjumpa sanak saudara dan saling berbagi kebahagiaan di bulan yang suci. Sebelum pulang, kami memutuskan untuk rekreasi ke Curug Cinulang yang letaknya tidak jauh dari rumah orangtua.

Curug sendiri memiliki arti air terjun, sementara Cinulang diserap dari nama daerah yang terletak di perbatasan Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Garut, Jawa Barat yang sebetulnya secara administratif berada di Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Dari Kota Bandung, Curug Cinulang berjarak sekitar 38 kilometer ke arah timur. Setelah keluar tol cileunyi diteruskan sampai sekitar 11 kilometer ke arah jalan Bandung-Garut. Di sana tinggal mencari dan menanyakan arah ke Curug Cinulang. Dengan menempuh jarak sekitar 2,5 sampai 3 kilometer ke arah timur sudah sampai di tujuan.

Curug Cinulang, 22 Agustus 2012

Perjalanan ke Curug Cinulang masih sangat asri. Berbelok-belok tapi masih dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. InsyaAllah tidak sulit untuk mencapai tempat ini. Di gerbang masuk petugas akan meminta bayaran untuk harga masuk. Kami membawa kendaraan dengan muatan 5 orang dewasa dan 9 orang anak kecil. Yang kami ingat tarif masuk sebesar Rp 5.000,00 per orang. Padahal sebelumnya yang kami ketahui hanya sekitar Rp 3.000,00 per orang, mungkin karena momen liburan, jadi tarifnya naik.

Syahidah yang cukup hanya melihat dari atas sambil menikmati jajanan

Kami membawa pakaian ganti anak-anak. Pengunjung yang datang ramai bukan kepalang, kami orang-orang dewasa segera memutuskan untuk tidak turun ke bawah air terjun. Hanya anak-anak, abi dan omahnya yang turun. Sementara para ummu berdiam di salah satu warung kecil sambil menjaga bayi-bayi. Sambil menikmati jajanan juga. Wah, memanfaatkan momen lebaran, harga-harga makanan juga naik jadi dua kali lipat...

Aliran curug musim kemarau

Karena belum pernah hujan beberapa bulan terakhir, air terjun tampak kering. Sayang sekali, pemandangannya kurang bagus. Nampak kurang terawat. Dan satu hal yang lebih disayangkan adalah tempat liburan ini (mungkin seperti juga tempat berlibur lainnya), dimanfaatkan sebagai ajang pacaran oleh muda-mudi.

Setelah menikmati jajanan di warung kecil dan makan jagung bakar kami memutuskan untuk kembali. Di tengah perjalanan pulang kami mampir sebentar untuk minum kelapa muda. Airnya manis dan terasa dingin, padahal tidak diberi es. Harganya pun murah, hanya Rp 5.000,00 per buah. Diminum beramai-ramai, sangat segar....