Ummu Muhammad

Be Smart & Syar'ie

KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN

Makam Baqi ~ Madinah
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam jannah, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya” (TQS. Ali Imran:185).

Berapa usia Anda saat ini? 20, 25, 32, 43, 56, 65…. Seringkali kita berpikir bahwa keberadaan kita di dunia sudah sekian lama, padahal pada kenyataannya semua itu ibarat sekejap mata. Dan sesungguhnya lahirnya manusia ke dunia membawa amanah dari sang Rabb untuk membangun ruang ibadah pada setiap detil karunia-Nya. Amanah yang tidak mudah mengingat perjalanan yang akan ditempuh terasa amat berat dan berliku seperti yang dialami oleh para Anbiya dan kaumnya.

Ataukah kamu mengira akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?”. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (TQS. Al-Baqarah:214)

Menjadikan syariat-Nya sebagai satu-satunya pegangan, yang dalam hidup di akhir zaman ini sesungguhnya ibarat memegang bara api, terasing di antara sekian banyak bentuk sikap syirik. Tetapi tentu saja Allah telah menyiapkan ganjaran yang pantas bagi hamba-hamba-Nya yang mengutamakan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dalam menjalani kehidupan ini.

Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang kafir, tetapi berkasih sayang kepada sesame mereka. Kamu melihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat, lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar. (TQS. Al-Fath:29).

Manusia yang telah dikaruniai akal seringkali terjebak pada berbagai macam ambisi kehidupan yang sifatnya semu. Padahal dunia hanya diperkenankan sebagai kendaraan dalam mengejar keridhaan sang Khaliq.

Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat  baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. (TQS. Al-Qasas:77).

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “carilah dunia seluas-luasnya ibarat kamu akan hidup selamanya, dan beribadahlah kamu tanpa putus ibarat ajal akan menjemputmu sebentar lagi”.  Sehingga harta yang berupa tempat tinggal, kendaraan dan barang-barang lainnya hanyalah menjadi sarana dalam menjembatani kesungguhan diri dalam bersaksi bahwa tiada Rabb yang layak disembah selain Allah dan bahwasanya Rasullullah saw adalah utusan Allah. Bahkan diperintahkan bagi siapa saja yang mengaku beriman dan bertakwa kepada Rabbul Izzati untuk meletakkan cinta kepada Allah dan RasulNya sebagai cinta di atas cinta dengan cara mengikuti Nabi SAW.

Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Rabb selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zholim itu melihat, ketika mereka melihat adzab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat adzab-Nya (niscaya mereka menyesal). (TQS. Al-Baqarah:165).

 Katakanlah (Muhammad), “jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (TQS. Ali Imran:31).

Mencintai Allah dan RasulNya berarti menjadikan segala yang diturunkan Allah kepada RasulNya sebagai satu-satunya pedoman dalam menjalani kehidupan. Dan Allah memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus. (TQS. Al-Baqarah:213).

Allah tidak akan rugi ketika manusia-manusia yang diciptakan-Nya dalam keadaan lemah kemudian membangkang terhadap aturan-aturanNya. Manusialah yang sudah seharusnya mencari makna hakiki dari kehidupan karena kelak akan tiba saatnya setiap diri manusia diminta pertanggungjawaban atas segala perbuatannya di dunia. Jannah adalah tempat bagi siapa saja yang Alloh telah meridhainya atas segala amal kebajikannya selama ia hidup. Mereka akan memperoleh kenikmatan tertinngi yaitu bermuwajahah dengan sang pemilik kehidupan dan berkumpul dengan orang-orang sholeh serta mereka kekal di dalamnya. Inilah kehidupan yang dikejar oleh para Nabi dan kaumnya, kehidupan yang abadi, kehidupan setelah kematian.

By. Ustadz Abu Muhammad el Suntery (Pembina Yayasan Sabilul Islam - Bogor)
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top