Ummu Muhammad

Be Smart & Syar'ie

KISAH CINTA RASULULLAH DAN JUWAIRIYAH


Ini adalah salah satu kisah cinta Rasulullah shalallahu alaihi wassallam dengan salah satu istrinya yang bernama Juwairiyah binti al-Harits. Ia adalah secantik-cantik seorang wanita. Beliau termasuk wanita yang ditawan tatkala kaum muslimin mengalahkan Bani Mushthaliq pada saat perang Muraisi’.

Dalam Islam, ketika ada suatu kaum yang belum memeluk Islam, maka pemerintahan Kaum Muslimin menawarkan agar mereka tunduk pada hukum Islam dan masuk ke dalam Dien yang penuh berkah, atau jika tidak menghendaki masuk ke dalam Dien Islam, pemerintahan Kaum Muslimin akan memberikan peluang untuk hidup di bawah naungan pemerintahan Islam dengan membayar jizyah, yaitu pajak yang dibebankan kepada warga negara non-muslim selama mereka tunduk dan patuh pada hukum pemerintahan Islam. Apabila tidak menghendaki kedua-duanya, maka Kaum Muslimin akan mengirimkan pasukannya untuk memerangi kaum itu dan menawan harta mereka, termasuk orang-orang mereka yang belum masuk Islam. Para tawanan ini diperlakukan dengan baik, hanya mereka tidak mendapatkan hak sebagai orang bebas sampai mereka memperoleh kemerdekaannya. Banyak riwayat dalam masa kejayaan Islam, para budak mendapatkan predikat taqwa yang lebih besar dari majikannya, membagi waktunya ke dalam tiga bagian, 1/3 waktu untuk mengabdi pada tuannya, 1/3 waktu untuk menuntu ilmu dan sebagian lainnya untuk memperbanyak ibadah. Dan para wanitanya mendapat kemuliaan karena dinikahi oleh Kaum Muslimin yang memiliki derajat keimanan yang tinggi (InsyaAllah akan saya tulis juga di blog ini mengenai kisah menakjubkan dari beberapa generasi Muslim yang awalnya hanyalah seorang budak).

Kisah Juwairiyah ummul mukminin...

Hasil undian Juwairiyah adalah bagian untuk Tsabit bin Qais bin Syamas atau anak pamannya, tatkala itu Juwairiyah berumur 20 tahun. Beliau menulis untuk Tsabit bin Qais (bahwa beliau hendak menebus dirinya), kemudian mendatangi Rasulullah shalallahu alaihi wassallam agar mau menolong untuk menebus dirinya. Maka menjadi ibalah hati Rasulullah shalallahu alaihi wassallam kepadanya, sehingga beliau bertanya kepadanya, “maukah engkau mendapatkan yang lebih baik dari hal itu?” Maka Juwairiyah menjawab dengan sopan, “apakah itu ya Rasulullah?”, beliau menjawab, “Aku tebus dirimu kemudian aku nikahi dirimu”. Maka tersiratlah kebahagiaan pada wajahnya kemudian ia menjawab, “mau ya Rasulullah..”. Maka Rasulullah shalallahu alaihi wassallam bersabda, “aku telah melakukannya”.

Aisyah radhiallahu anha berkata, “tersebarlah berita kepada manusia bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wassallam telah menikahi Juwairiyah binti al-Harits”. Maka orang-orang berkata, “kerabat Rasulullah shalallahu alaihi wassallam! Maka mereka melepaskan tawanan perang yang mereka bawa. Sungguh dengan pernikahan beliau dengan Juwairiyah menjadi sebab dibebaskannya seratus keluarga dari Bani Mushthaliq. Maka aku (Aisyah) tidak pernah mengetahui seorang wanita yang lebih berkah bagi kaumnya daripada Juwairiyah.”

Suatu ketika ayah Juwairiyah datang dan meminta agar putrinya tidak ditawan oleh Kaum Muslimin, Rasulullah shalallahu alaihi wassallam  meminta agar Juwairiyah diberi kebebasan untuk memilih. Dengan penuh keimanan, Juwairiyah memilih Rasulullah shalallahu alaihi wassallam daripada ayahnya yang saat itu masih kafir (kemudian pada akhirnya ayahnya pun masuk ke dalam Islam beserta beberapa orang dari kaumnya).

Dan Aisyah pun cemburu...

Simaklah ketika Aisyah berbagi kisah mengenai pribadi Juwairiyah, “Juwairiyah adalah seorang wanita yang manis dan cantik, tiada seorangpun yang melihatnya melainkan akan jatuh hati kepadanya. Tatkala Juwairiyah meminta kepada Rasulullah untuk membebaskan dirinya, sedangkan demi Allah aku telah melihatnya melalui pintu kamarku, maka aku merasa cemburu karena aku menduga Rasulullah shalallahu alaihi wassallam akan melihat sebagaimana yang aku lihat.”

Adapun pandangan Rasulullah shalallahu alaihi wassallam kepada Juwairiyah sehingga beliau melihat kecantikannya, hal itu karena Juwairiyah pada saat itu adalah seorang budak, seandainya dia adalah wanita merdeka, maka beliau shalallahu alaihi wassallam tidak akan melihat kecantikannya.. Lagipula diperbolehkan melihat wanita manakala bermaksud untuk menikahinya. Telah disebutkan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wassallam memberi rukhsah untuk memandang wanita manakala bermaksud untuk meminangnya. Wallahua’lam.

Kisah cinta Rasulullah bersama Juwairiyah, salah seorang istrinya adalah kisah cinta yang disatukan hanya karena Allah, dan dipisahkan juga hanya karena Allah. Juwairiyah adalah wanita yang diberkahi, dan telah membuat Aisyah radhiallahu anha, istri kecintaan Rasulullah shalallahu alaihi wassallam merasa begitu cemburu. Namun kecemburuan Aisyah tidak sampai membuat ia berpaling dari Rasulullah dan menyimpang dari ajarannya.

 ** Disadur dari  “Mereka adalah para shahabiyat” karya Mahmud Mahdi al Istanbuli dan Musthafa abu an-Nashr asy-Syalabi. 
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "KISAH CINTA RASULULLAH DAN JUWAIRIYAH"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top